Kamis, 29 Oktober 2009

Tugas Study Kasus Sistem Penunjang Keputusan

Study kasus

IMERYS (Semula English China Clay International, FCCI) di Sandersville, Georgie, menambang kaolin kasar (Cina) dan memprosesnya kedalam berbagai produk (bedak, bubuk, slurries, dll). Yang menambah kilap pada kertas, karton,cat, kertas dinding, dan material lainnya. Tanah liat kaolin juga digunakan dalam pembuatan keramik,peralatan makan dan minum, dan patung. Ia juga dapat digunakan dalam pembuatan almunium,membuat pasta gigi dan dapat dijadikan pengobatan dalam gangguan perut. Antar 50 dan 100 tahun yang lalu,sepanjang priode geologi cretaceous dan tersier,timbunan kaolin telah tertimbun dilautan atlantik sepanjang falline yang melintasi Georgie pusat.Pada tahun 1880 tanah liat yang pertama ditambang dan diproses dan sejak itu industry berkembang secara dramatis.Dampak ekonomi tahun total di Georgie adalah $824 juta pada tahun 1996.Kapasitas produksi kaolintotal Gergie adalah sekitar 8,3 juta ton (separuh produksi dunia), dimana sekitar 6,8 juta ton diproses pada tahun 2001. Ini menunjukan banyaknya pemerosesan kaolin di Amerika Serikat.Deposit juga ditammbang dan di Brazil, Cina(PRC), Republik Cekoslovakia, Perancis,Jerman dan inggris.Georgie memasok lebih dari separuh kaolin yang digunakan oleh pembuat kertas diseluruh dunia.Sandersville disebut ibukota kaolin diseluruh dunia. Pada akhir 1998 industri kaolin mengalami kecendrungan untuk menurun, produksi dari pemerosesan tanah liat kasar kurang berkualitas sedangkan persaingan pasar makin meningkat. hal tersebut dikarenakan karena adanya kesalah dari sistem yang telah ada.



Pemecahan Masalah
Dari permasalahn diatas maka diperlukan suatu sistem baru yang lebih baik dari sistem yang lama sehingga dapat meningkatkan kembali kualitas dari produk sehingga dapat meningkatkan pemasukan untuk perusahaan industry tersebut. Oleh karena ini sebagai inisiatif penigkatan-berkelanjutan para manajer ECCI, Insiyur dan analisa SI bertemu untuk menetukan kelayakan penerapan pemograman matematika (Optimalisasi) pada penambangan dan produksi tanah liat. Bukan hanya dalam penerapan pemograman matematika saja tetapi haru ada pengambilan keputusan apakah akan dibuat suatu sistem yang baru atau akan mengembangkan sistem yang ada. Karena dengan pengambilan keputusan yang tepat akan mempengaruhi hasil keseluruhan yang akan dicapai.

Pertanyaan kasus

1. Mengapa tim peningkatan-berkelanjut memulai menyelidiki penggunaan pemograman matematika untuk perencanaan proses tanah liat?
2. Mengapa anda berpikir system dan model sebelumnya yang dikembangkan untuk memecahkan jenis masalah yang sama tidak dapat diterapkan secara langsung dalam kasus ini?
3. Untuk masalah pertama, ya/tidak untuk meneruskan pengembangan, menjelaskan bagaimana keputusan dibuat. Hubungkan penjelasan anda dengan model pengambilan keputusan empat-fase simon. Mengingat proyek tersebut, menurut anda apakah ini merupakan sebuah keputusan keritis?
4. Pada tahun 1999, industri mengalami kecendrungan untuk menurun. Bagaimana penggunaan sebuah model seperti yang diputuskan ECC! Untuk dikembangkan, dapat membantu perusahan untuk bersaing?


Jawaban Kasus

1. Dalam kasus penggunaan pemograman matematika dalam perencanaan proses tanah liat untuk peningkatan-berkelanjut mungkin tim yang terdiri dari manajer ECCI insinyur, dan analisis SI menggunakan pemograman matematika untuk menganilisis suatu sistem dari suatu fenomena (alam atau buatan) dengan tujuan agar sistem tersebut terkontrol atau bisa dioptimalkan kinerjanya dengan membuat model matematikanya.
Dalam analisis, tim tersebut dapat membuat model deskripsi dari sistem sebagai perkiraan (hipotesis) bagaimana sistem bisa bekerja, atau bagaimana kejadian yang akan datang bisa mempengaruhi sistem. Demikian pula, dalam pengkontrolan terhadap suatu sistem, tim dapat mencoba beberapa cara mengontrol melalui simulasi.
Sebuah model matematika dalam optimisasi dan kontrol biasanya menggambarkan suatu sistem sebagai kombinasi dari sekumpulan peubah (variables) dan sekumpulan persamaan yang menyatakan hubungan antara peubah-peubah tersebut. Nilai-nilai dari peubah bisa apa saja; berupa bilangan-bilangan alami (real) atau bulat, Boolean atau berupa barisan angka-angka dan karakter (strings).
Peubah-peubah tersebut menyajikan beberapa sifat dari sistem, misalnya nilai luaran (output) dari hasil pengukuran, data waktu, alat hitung, banyaknya suatu kejadian muncul atau terulang, dsb. Dengan penggunaan pemograman matematika ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dalam pemprosesan tanah liat kasar menjadi produk yang berkualitas tinggi. Penggunaan pemograman matematika ini juga dipengaruhi oleh fakta bahwa departeman SI sedang menerapkan suatu model forecasting yang menjadi bagian dari pengembangan bertahap atas perencanaan sistem sumber daya perusahaan (ERP). Dengan satu set peramalan, model pemograman matematika ini sebagai bagian dari sebuah sistem pengambilan keputusan, dapat secara potensial mengarahkan ERP didalam perencanaan organisasional keseluruhan. Model pemograman matematika telah memberikan hasil yang baik dalam organisasi lain dimana merka memiliki hubungan antar bagian.
2. Menurut saya system dan model sebelumnya yang dikembangkan untuk memecahkan jenis masalah yang sama tidak dapat diterapkan secara langsung dalam kasus ini karena adanya permasalhan yang timbul didalam sistem yang sama /lama. Ketidak beresan membuat sistem tidak beroprasi sesuai dengan harapan, yang dapat berupa:
• Kecurangan-kecurangan
• Kesalahan-kesalahan
• Tidak efesiennya suatu sistem
• Kebijakan manajeman yang tidak ditaati
Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem yang lama menjadi suatu sistem yang baru.
3. Dalam kasus diatas menurut saya lebih baik meneruskan pengembangan sistem,karena melihat dari berbagai aspek lain dalam pengembangan sistem,bila kita membuat suatu sistem yang baru harus melihat dari penggunaan sumber daya substansial dalam hal uang dan personil yang tidak kecil,oleh karenan itu lebih baik dilakukan pengembangan sistem. Dalam pengembangan sistem diperlukan tahapan analisa sistem seperti analisa kelemahan sistem yang lama, analisa metode, analisa kebutuhan dan analisa kelayakan sehingga menjadi suatu sistem yang baru.Dalam pengambilan keputusan dilihat dari 4 fase Pengambilan Keputusan Simon yaitu Intelligence, Design, Choice dan implementation. Fase intelligence yang terdiri dari Mengamati lingkungan luar, Menganalisa tujuan organisasi Mengumpulkan data, Mengidentifikasi masalah, Mengkategorikan masalah, Programmed dan non-programmed, Mendekomposisikan menjadi beberapa bagian kecil, Menentukan siapa yang bertanggung jawab atas masalah tersebut. Fase Design yang terdiri dari Menentukan beberapa rencana alternative, Menganalisa solusi-solusi yang potensial, Membuat model, Menguji kelayakan, Memvalidasi hasil, Memilih principle of choice. Fase Choice terdiri dari Principle of choice, Normative Models (Model Normatif). Fase implementation terdiri dari Menjelaskan bagaimana sesuatu akan dipercaya, Biasanya, berbasis matematis, Menerapkan sekumpulan alternative. Ini merupakan sebuah keputusan keritis karena pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian dimana resiko kegagalan (atau sukses belum dinilai). Analisis permasalahan ini paling menantang karena mereka pada akhirnya harus membangun sebuah sistem yang belum pernah dikembangkan sebelumnya. Konsekwensi dari pengambilan keputusan ini yaitu tim pengembang harus memahami bagaimana tanah liat diproses dan kemudian mengembangkan suatu metodologi untuk membantu para pengambil keputusan.
4. Pada tahun 1999 industri mengalami kecendrungan untuk menurun terutama industri kaolin di Georgie. Hal tersebut dikarenakan adanya permasalhan yang timbul didalam sistem yang sama /lama. Ketidak beresan membuat sistem tidak beroprasi sesuai dengan harapan, oleh karena itu tim dari perusahaan kaolin mengadakan pengembangan sistem baru menggunakan model pemograman matematika dengan tujuan agar sistem tersebut terkontrol atau bisa dioptimalkan kinerjanya dengan membuat model matematikanya dan membuat barang produk indistri lebih berkualitas sehingga dapat membantu perusahan untuk bersaing didunia luar, hal ini dibuktika dengan peningkatan pendapata perusahan dari tiap tahun. Dibawah ini saya akan memberikan informasi peningkatan pendapatan Industri kaolin pada tahun 2002
Macon, Georgia - The China Clay Asosiasi Produsen hari ini mengumumkan pendapatan gabungan untuk keempat produsen kaolin utama pada tahun 2002. Posted industri yang keuntungan setelah pajak $ 36 juta yang merupakan pengembalian 42% di net investasi. "Para industri kaolin telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir, dan ini menyenangkan untuk melihat kembali ke angka positif," kata Lee Lemke, Executive Vice President dari Asosiasi Produsen Clay cina. "Industri ini memiliki lima tahun yang suram. Profitabilitas memiliki rata-rata kurang dari satu persen untuk lima tahun dengan kerugian yang signifikan dilaporkan pada tahun 2000 dan 2001. "Yang kembali ke profitabilitas pada tahun 2002 dapat dikaitkan dengan restrukturisasi yang dilakukan perusahaan kaolin serta pasar membaik," kata Lemke. Industri terus mengurangi penggajian dan pengeluaran. Langsung kerja di industri sekarang berdiri pada 2640, turun dari puncak 4.500. Restrukturisasi telah mengakibatkan penutupan aset tidak menguntungkan yang lebih tua, yang telah mengurangi investasi bersih hampir 30% untuk empat perusahaan yang tetap dalam bisnis kaolin. Investasi industry di Georgie sekarang berdiri pada $860 juta. "Perekonomian di Georgia Tengah terikat pada industri kaolin. Sementara kita puas dengan hasil tahun 2002, kita harus terus meningkatkan keuntungan setelah pajak untuk mendorong karyawan dan pemegang saham kami dan untuk menstabilkan industri vital ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar